Monograph
Persahabatan Sukarno dan John F. Kennedy dalam 1000 hari (The untold story)
Sukarno dan John F. Kennedy adalah sepasang cahaya di tengah muramnya wajah dunia karena tingginya tensi Perang Dingin. Sukarno menyinari dari Timur, Kennedy menyambutnya di Barat. Keduanya membangun hubungan sebagai sahabat, untuk kemudian bergandengan tangan mewujudkan sebuah mimpi perdamaian dunia tanpa eksploitasi dan imperialisme. Di masa kejayaan keduanya, perseteruan antara Blok Barat dan Timur berusaha diakhiri. Di masa kedekatan keduanya. masalah Irian Barat dapat terselesaikan tanpa perang dan pertumpahan darah.
Wajah muka bumi seolah mulai dipoles menuju "perdamaian abadi" kala keduanya bersinergi. Namun, tragedi Dallas yang berujung kematian Kennedy sontak membuyarkan segalanya. Barat dan Timur kembali bersitegang, dan Sukarno lengser dari kekuasaannya sebagai tawanan politik di rumahnya sendiri. Perdamaian abadi seolah tinggal mimpi.
Kisah 1.000 hari persahabatan Sukarno dan Kennedy dapat memberi kita sebuah pelajaran penting: bahwa hubungan antarnegara dapat kokoh berdiri jika difondasi oleh persahabatan para pemimpinnya yang tulus dan jujur. Buku ini menelisik begitu istimewa dan menariknya hubungan personal kedua tokoh yang belum banyak tersiar.
"Buku yang ditulis dalam bahasa Indonesia ini menganalisa hubungan diplomatik antara Presiden Sukarno dan Presiden John F. Kennedy. Buku ini menyajikan hubungan erat antara Sukarno-Kennedy yang menyebabkan kunjungan antarpemimpin saat memuncaknya Perang Dingin pada tahun 1960-an. Hubungan kedua tokloh menjadi dasar meningkatnya dukungan pemerintah AS di era transisi setelah era kolonial dan munculnya Indonesia sebagai kekuatan regional di era Suharto. Penulis buku ini adalah lulusan Program Pascasarjana Kajian Amerika Universitas Gajah Mada yang disponsori oleh pemerintah AS, yang juga sebagai seorang diplomat yang mengagumkan. Penelitian impresif yang dilakukan penulis dapat dilihat dari berbagai sumber bibliografi terbaru dan multilingual, serta analisis sejarah yang dihasilkan dari berbagai pengalaman-pengalaman penulis dalam hubungan diplomatik internasional." —Dr. Kenneth R. Hall, Profesor Sejarah Ball State University, Amerika Serikat, pernah menjadi Fulbright Profesor di Kajian Amerika, Universitas Gadjah Mada, saat ini sebagai Fulbright Senior Scholar di Pune University, India
JMS001411 | 900 PRA p | Jatayu Classroom | Available |
No other version available